Namanya Aulia, lahir di keluarga yang kurang mampu. Tetapi semangat untuk terus belajar sangat kuat. Dirinya pantang menyerah walau keadaan orangtuanya tidak mampu. Berbagai cara dilakukan untuk dapat bersekolah mulai berjualan gorengan sampai dengan mencari barang-barang bekas untuk dijual kembali.

Saat masa pandemi Aulia lulus dari SMP. Kemudian ingin melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Walau pun serba keterbatasan Aulia akhirnya diterima di salah satu sekolah negeri yang sangat favorite karena prestasi di SMP sebelumnya. Walau pengkategorian itu sudah tidak ada, tetapi pengakuan dari masyarakat membuat sekolah tersebut unggulan. Pada sekolah tersebut membutuhkan biaya yang relatif besar.

Walau serba kesulitan Aulia tetap bersikukuh untuk tetap bersekolah di sekolah tersebut. Setiap sepulang sekolah Aulia berjalan kaki sambil membawa kantung plastik dengan ukuran relatif besar. Sepanjang jalan mengambil sampah-sampah yang masih bisa didaur ulang untuk dijual kembali. Tanpa disadari dibelakangnya ada mobil mewah yang mana didalamnya ada Rani teman sekolah Aulia dengan Ayahnya. Kemudian Rani menyampaikan kepada Ayahnya untuk membantu biaya pendidikan Rani. Sejak saat itu dalih beasiswa disampaikan kepada Aulia untuk menyelesaikan pendidikannya dan memenuhi semua kebutuhan pendidikannya.