Mulya

Guru Geografi di MAN 2 Tangerang, Banten sejak tahun 2011 s.d sekarang. Aktivitas utama mendidik, selebihnya berkebun, menulis, berorganisasi, fotografi, dan me...

Selengkapnya
Navigasi Web

Ujian Berbasis Kertas vs Ujian Berbasis Teknologi

Dunia pendidikan senantiasa mengalami perubahan ke arah yang lebih baik. Saya ingat betul ketika sekolah dasar sekitar tahun 1986-1992. Sekolah di perkampungan di Jawa Barat (sekarang sudah menjadi provinsi Banten). Tidak menggunakan alas kaki karena banyak siswa lain juga yang tidak menggunakannya karena alasan keterbatasan. Akan tetapi saat orangtua sudah ada uang akhirnya saya dibelikan sepatu, sepatu digunakan sampai telapak sepatunya habis dan bolong.

Saat itu saya masih ingat ketika sedang belajar masih menggunakan blackboard. Menulisnya menggunakan kapur tulis putih. Kemudian setelahnya muncul kapur tulis warna warni. Saat ulangan memanfaatkan blackboard. Siswa menuliskan soal ulangan dan menjawabnya dibuku.

Saya inget betul, setiap siswa wajib memiliki pensil jika salah bisa dihapus. Lucunya jika menghapusnya sudah habis akan mencari karet gelang lalu diikat diujung pensil kemudian digunakan untuk menghapus tulisan yang salah.

Saat ujian semester kami terbiasa menggunakan kertas dengan lembar jawabannya. Menjelang ujian mempersiapkan buku catatan, pensil yang sudah diserut, penghapus, dan pensil. Mempersiapkan diri untuk ujian saat malam belajar dengan penerangan lampu minyak tanah.

Lalu listrik sudah mulai masuk desa. Selepas lulus SD, melanjutkan ke SMPN, lalu ke SMA. Saat kuliah dan lulus tahun 2004 masih melakukan ujian berbasis kertas. Arsip-apsip soal berbasis kertas diminta dari guru dan dijadikan sumber belajar saat ujian tahunan.

Lalu bagaimana dengan zaman now. Pendidikan sudah mulai mengarah kepada teknologi informasi. Berawal dari adanya media sosial dengan internetnya. Ternyata berpengaruh juga terhadap semua lini kehidupan termasuk dunia pendidikan.

Lalu dicetuskan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) secara bertahap mulai dari jenjang SMP/MTs dan SMA/MA. Bahkan masuk tes masuk perguruan tinggi juga harus berbasis komputer. Terbaru untuk menjadi ASN harus tes berbasis komputer. Semuanya lini kehidupan secara bertahap mengarah pada teknologi informasi.

Lalu sudah siapkan dunia pendidikan Indonesia menggunakan teknologi informasi dalam pelaksanaan ujian atau pembelajaran di kelas? Suka atau tidak suka harus siap. Walaupun demikian harus diperhatikan dampak negatif dari perkembangan teknologi tersebut.

Perlu dibuat sistem bagaimana teknologi bisa dioptimalkan dalam dunia pendidikan. Semisal menghematan kertas ujian sebagai salah bentuk cara mengurangi masalah lingkungan sebagai mana kita tahu bahan utama kertas adalah dari kayu. Alokasi dana ujian untuk bidang pendidikan yang lebih membutuhkan.

Lalu jika siswa akan ujian menggunakan latptop atau handphone android, tentunya para orang tua harus membelinya saat sekolah tidak dapat menyediakan. Ini juga dapat memicu permasalahan baru. Harga perangkat itu relatif mahal. Jika dikota-kota besar tidaklah masalah, lalu bagaimana untuk daerah pedalaman. Bukan hanya itu permasalahan jaringan internet juga masih terkendala untuk daerah pedalaman. Belum lagi masalah tanggungjawab siswa dalam menggunakan teknologi informasi yang belum bijaksana.

Ujian berbasis kertas vs ujian berbasis teknologi informasi adalah fakta. Perubahan peradaban. Suka tidak suka harus disikapi dengan bijaksana. Siswa tetap melakukan kegiatan ujian berbasis kertas atau teknologi. Lalu secara bertahap perubahan itu dilakukan.

Buat sistemnya dengan mengelaminir dampak negatif yang disebabkan kemajuan teknologi informasi tersebut. Harapannya pembelajaran dan evaluasi yang menggunakan teknologi dapat dilakukan secara nasional dengan kesamarataan dalam proses pendidikan melalui wahana perahu besar dunia pendidikan Indonesia. Semoga pendidikan Indonesia bisa lebih baik. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Di sekolah saya masih pake kertas. Sukses selalu dan barakallahu fiiik

03 Dec
Balas

Sama bunda. Terima kasih atas komentarnya. Sehat, bahagia, dan sukses selalu. Barakallah

04 Dec



search

New Post