Mulya

Guru Geografi di MAN 2 Tangerang, Banten sejak tahun 2011 s.d sekarang. Aktivitas utama mendidik, selebihnya berkebun, menulis, berorganisasi, fotografi, dan me...

Selengkapnya
Navigasi Web
Apakah Ada Guru Materialistis?
Sumber: IDN Times

Apakah Ada Guru Materialistis?

Guru adalah manusia biasa. Tentunya tidak terlepas dari sifat positif maupun negatif. Sejatinya ketika seorang guru menyadari sikap dan perilakunya ada yang negatif seyogyanya terus berusaha memperbaiki diri.

Salah satu sifat negatif itu adalah materialistis? Hal yang menjadi pertanyaan, apakah ada guru materialistis tersebut? Tentunya ada. Jangan-jangan kita guru materialistis tersebut? Semoga saja bukan.

Saya mencoba mengangkatnya supaya seorang guru tidak memiliki sikap materialistis. Apapun yang dilakukan selalu dinilai dengan uang. Ada uangnya tidak? Kalau ada saya mau mengerjakannya, jika tidak ada uangnya saya tidak mau mengerjakannya. Semua orang membutuhkan uang akan tetapi tidak semua hal selalu dinilai dengan uang.

Apa itu materialistis? Materialistis adalah segala aktivitas apapun motifnya adalah uang. Ada uangnya akan dilakukan akan tetapi jika tidak ada uangnya akan diabaikan. Hal ini menurut hemat saya merambah pula pada dunia pendidikan.

Satu sisi patut dimaklumi ada yang dikerjakan ada upah yang akan diterima setelah pekerjaanya selesai. Padahal gaji bulanannya diberikan untuk pekerjaan yang dilakukannya tersebut. Asumsi mereka adalah pendapatan diluar gaji utama. Padahal pekerjaan yang sudah dibayar minta dibayar lagi. Meminjam kalimat pak H. Roma Irama "Sungguh terlalu".

Pada ASN guru dahulu mungkin iya. Tetapi guru zaman now tidak. Saat ada tunjangan sertifikasi ditambah pula ada pemerintah daerah yang memberikan Tunjangan Daerah (Tunda), dan belum lagi uang makan. Akhirnya semua pekerjaan guru dianggap sebagai tugas pokok dan fungsi (tungsi), maka tidak adalagi yang dibayarkan selain itu. Mungkin karena sifat manusia yang tidak pernah puas. Sehingga berharap mendapatkan pendapatan lain.

Padahal jika ingin kaya menurut survei di Amerika pilihannya yaitu menjadi pengusaha, investor, dan bisnis Multi Level Marketing (MLM). Jadi guru kaya tidak mungkin. Jika keberkahan hidup In Sya Allah.

Lalu apa pekerjaaan yang harus dilakukan oleh guru apakah ASN maupun yang bukan. Mulai dari mengajar, membuat media pembelajaran, membuat soal, melakukan penilaian, koreksi jawaban, analisis butir soal, program remedial, pengayaan, absens finger, membuat program kerja guru buku 1, 2, 3, dan 4, tugas wali kelas, dan tugas tambahan lainnya.

Lalu saat ditanya mengapa tidak melakukannya sesuai dengan tuntutan. Jawabannya "Tidak dibayar" bukannya ini materialistis? Pekerjaan guru sebagao tugas dan fungsinya ko minta dibayar. Akan tetapi lain ceritanya jika ada dana legal dan sah untuk membayar itu. Sebatas tidak melanggar aturan itu lain ceritanya.

Ini sangat berpengaruh karena jika tidak dibayar tidak mengerjakan. Akan tetapi sekolah membutuhkannya untuk adminiatrasi. Lalu yang menyeruak adalah kata-kata ancaman. Jika tidak buat maka tunjangan tidak akan cair. Kondisi tersebut tentunya dapat memicu adanya rasa ketidaknyamanan saat bekerja.

Bagaimana tidak orang dewasa itu seharusnya mengetahui apa yang harus dilakukannya bukan malah harus diminta untuk segera melakukannya. Apalagi seorang guru adalah orang berpendidikan tinggi sehingga paham betul apa yang seharusnya dilakukan.

Sejatinya melakukan apapun, lakukan dari hati penuh ketulusan dan sebagai jalan jihad dalam bekerja. Apa yang menjadi tugas pokok dan fungsi kita di pekerjaan selesaikan. Jika masalah rizki Allah yang maha tahu akan dicukupi dengan cara apa dan dari mana saja. Asalkan kita tetap berikhtiar maksimal. Masalah kunfayakunnya serahkan pada Sang Pencipta penguasa alam semesta dan segala makhluknya. Semoga kita terhindar menjadi guru yang materialistis. Aamiin.

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar




search

New Post